::Apa Adanya::

Memandang wajahmu, sekalipun dari kejauhan, sudah membuatku bersorak. Adakah kau melihatku dan gembira ketika biji matamu mendapatiku ada di sekitarmu?

Kehadiranmu saja sudah sebuah anugerah. Keberadaanmu di jangkauan mataku, itu sebuah penemuan yang membuat hati kecilku melompat kegirangan. Aku tahu itu dirimu, tetapi bibirku tetap saja bertanya, “Sungguhkah itu dia?”

Lalu kutarik napas dalam-dalam. Ingin menikmati suasana. Tidak tergesa-gesa, tidak pula dengan mengharapkan waktu berjalan lambat atau ingin agar waktu membeku. Biarlah semua berjalan apa adanya. Aku ingin menatapmu dalam waktu yang berjalan apa adanya. Melihatmu adalah apa adanya. Semua ini terjadi apa adanya. Dan engkau ada, di sana, dalam jangkau oleh mata.